Perlakuan Rahbar terhadap Muda Mudi yang Sedang Berpacaran

Arrahmah.com — Perlakukan bijak banyak
mendatangkan berkah. Hal ini harus
dimasyarakatkan secara luas sehingga masyarakat
kita semakin Islami dan sehat. Menurut Syahid
Bahesyti, menarik hati semampu mungkin dan
menolak seperlu mungkin. Salah seorang pengawal Rahbar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei pernah menorehkan sebuah kisah
ketika sedang mengawal mendaki gunung di
Tehran berikut ini:
Pada suatu hari, Rahbar mendaki gunung di
daerah pinggiran kota Tehran. Tiba-tiba beliau
berjumpa dengan seorang pemuda dan pemudi
yang secara pakaian bisa dibilang tidak “sopan”.
Kedua muda mudi itu tiba-tiba berada di hadapan
kami dan tidak sempat untuk merapikan diri. Dari
tingkah laku mereka bisa dipahami bahwa mereka
sangat ketakutan. Mereka mungkin membayangkan
bahwa Rahbar akan langsung memerintahkan
supaya mereka ditangkap di tempat.
Tetapi, berbeda dengan bayangan mereka, Rahbar
menyapa mereka dengan penuh ramah dan lantas
bertanya, “Kalian berdua adalah suami istri?”
Rahbar tahu bahwa mereka bukan suami istri.
Melihat keramahan Rahbar, kedua muda mudi itu
mengaku sejujurnya, “Tidak. Kami hanyalah
teman.”
Rahbar sebelum menasihat mereka mengutarakan
manfaat olah raga. Setelah itu, beliau berkata,
“Alangkah baiknya apabila kalian membaca akad
nikah terlebih dahulu supaya menjadi muhrim dan
menikah. Jika kalian tidak keberatan, datanglah
pada tanggal sekian dan saya siap membacakan
khutbah akad nikah untuk kalian.”
Setelah berpisah, kedua muda mudi itu pun
datang ke rumah Rahbar pada tanggal yang telah
disepakati bersama keluarga mereka dan menikah
di tangan Rahbar.
Akhirnya, wanita yang sebelumnya tidak berhijab
itu menjadi seorang wanita yang berhijab rapi dan
tertata sesuai dengan wanita muslimah ideal.
Sumber: Shabakeh Khabar